Oleh : Siska (Sosiologi 2017)
Siang itu aku menunggu sebuah pengumuman, yang mebuat hati ini deg-degan dan cemas apakah hasilnya akan lolos yaitu pengumuman Tes Seleksi mandiri di Untan yang mana pilihan ku waktu itu mengambil prodi Sosiologi di Fisip dan prodi Pendidikan Kewarganegaraan di Fkip tapi, setelah di cek Qadarullah, Allah memberikan kesempatan aku untuk kuliah di Fakultas Isip yang mana aku mempunyai sedikit gambaran bagaimana fakultas tersebut karena kakak sepupu saya juga pernah kuliah di Fisip.
Hati ku Bahagia bukan kepalang, Tetapi setelah ku beritahukan berita ini kepada orang tua ku, mereka bahagia juga tetapi setelah mereka mengentahui itu lewat jalur Mandiri, kedua orang tua ku berpikir dari mana uang yang akan di dapatkan untuk membayar uang semester, uang tempat tinggal dan uang untuk kebutuhan sehari-hari, Nah ini seketika membuat hati tersentak, aku memasrahkan semuanya kepada Allah, dan berdoa Semoga Allah berikan rezeki lebih kepada orang tua ku, karena orang tua ku mengira aku hanya daftar kuliah yang ada beasiswa nya saja tetapi saat itu aku gagal di tes SBMPTN jalur bidikmisi lalu ku melanjutkan ke jalur Mandiri dengan semangat yang sama.
Tapi itulah aku merasa cemas iya akan ketidak pastian kuliah atau tidak tetapi dengan rasa bahagia ku membagi kebahagian ku memberitahu orang di sekitar ku bahwa aku lulus jalur Mandiri di Fisip Untan, orang tua ku meliat gerak gerik ku selalu yang tampak meluapkan kebahagiannya setelah aku berjuang dua kali tes dan penuh perjuangan menaiki kapal bolak balik dan untuk tes SBMPTN dan Mndiri aku tidak meminta uang kepada orang tua ku, karena aku pernah berkerja memang niat mengumpulkan uang untuk daftar kuliah tapi itulah uangnya hanya bisa untuk dua kali pendaftaran SBMPTN dan Mandiri selepas itu, dompet semakin menipis.
Melihat kesungguhan itu Bapak ku berkata " Baik akan bapak usahakan untuk kamu kuliah nak, walaupun harus meminjam uang ke saudara-saudara bapak, karena Bapak tidak ingin melihat kamu strees karena keinginan kamu tidak tercapai"
Seketika mendengar itu aku menyadari bahwa itulah sosok Bapak ku yang penuh perjuangan untuk kebahagian anaknya, hati ku rasanya remuk mendengar itu, aku berpikir apakah aku membebani Orang tua ku " Ya Allah apakah aku harus melanjutkan kuliah ini" Hati ku resah serasah-resahnya melihat raut wajah Seorang pahlawan hidup ku murung karena memikirkan anaknya yang mau merantau sedangkan tak ada memiliki pegangan uang. Aku berdoa " Ya Allah jika memang hamba di takdirkan kuliah maka hamba akan kuliah, jika tidak pun tak apa yang penting kedua orang tua hamba tidak merasa terbebani atas ku, karena aku belum bisa memberikan kebagian ke pada kedua orang tua ku, masa Aku hanya memberi beban" tapi itulah Allah yang maha baik semua sudah terskenario dengan baik dan terstruktur Qodarullah Alhamdulillah hari itu tiba dimana Bapak ku memberikan uang hasil meminjam kepada ku untuk berangkat merantau ke Pontianak, bersyukur sekali rasanya Ya Allah, inilah jawaban yang Allah berikan dengan mempermudah urusan jika kita bersabar.
Tak hanya itu setelah di perantauan pun aku dan teman ku kami berdua berdua dari kampung yang sama dan mengambil prodi yang sama memutuskan untuk tinggal bersama juga karena satu daerah mungkin lebih leluasa dan sudah kenal juga.
Dia teman ku mempunyai abang sepupu yang mana satu kampung juga dengan kami, nah kebetulan sekali abang sepupunya ini juga satu prodi dengan kami berdua jadi udah senior gitu. Abang sepupu teman ku dia sanggat baik, dengan abang baik inilah aku sering bertanya seputar dunia kampus dan apa-apa saja yang di perlukan untuk persiapan kuliah.
Dia abang yang ramah tutur sapanya sopan membuat sepupunya sendiri teman ku menjadi segan akan abang sepupunya itu, dan di suatu ketika abang ini chat lewat WA, bilang "Dek boleh ya nantik adek dan sepupu abang setiap hari selesai isya kirim amal yaumi, biar abang tau perkembangan amal yaumi kalian seperti apa, gimana?
Aku " oke bang tidak masalah selama itu baik ,oke oke aja"
Selang waktu pun berlalu aku sering nyetor amal yaumi ku ke abang ini, dan ketika bulan agustus 2017 lalu merayakan tujuh belas agustusan aku dan teman ku di ajak oleh abang ini ikut agenda eh, panggil saja namanya Bang tedi nah agenda itu berlangsung di Beting di agenda itu pertama kali saya bertemu teman-teman yang kuliah di fisip juga bergelar maba juga dan di ajak juga namanya hani dan pipit, Ya itu teman-teman Maba sefisip dari luar daerah pertama yang aku kenal. Ku kurang berinteraksi dengan hani dan pipit karena ya, mereka memakai bahasa Indonesia sedangkan aku memakai bahasa daerah ku takutnya jika aku berbicara pun mereka tidak mengerti jadi ku lebih banyak berbicara kepada yaya, diana, politik surianti yang dari kampung yang sama dengan bahasa yang kenal Kayong utaranya.
Persiapan demi persiapan mendekati PMB ( Penerimaan mahasiswa baru) Nah, yang pernah merasakan PMB pasti tau bagaimana penuh lika likunya PMB, tapi sebelum hari Final PMBnya ada namanya Pendataan dimana ada senior yang gondrong-gondrong saat ini seperti menguasai kampus, entah jenis apa manusia itu dengan suara berteriak keras-keras kepada kami mahasiswa baru yang masih lugu-lugu mengikuti apa yang gondrong-gondrong itu katakan, belum lagi ada kakak-kakak yang melengkingkan suaranya untuk menyuruh permisi dengan versi menunduk serunduk-tunduknya, duh dalam pikir ku gila hormat sekali ni orang-orang di kampus.
Tak terhenti di melengkingkan suara terdengar di gendang telinga tetapi kami di kerjakan bagaikan anak kecil yang tak tau berpikir apa-apa, pikir ku keras amat ni kampus, tetapi di sisi lain saya menemukan orang-orang yang memperlakukan dengan baik juga, Setelah Pendataan pun kami pulang dan mempersiapkan apa-apa saja yang di perlu di persiapkan untuk Ospek kami.
Nah pada saat hari minggunya kami di ajak oleh kakak-kakak baik hati untuk membuat atribut Ospek di Musolah Fisip kami pasti mau karena kami Maba masih banyak yang belum tau membuat atribut dengan benar supaya tidak di marahkan dengan abang-abang dan kakak-kakak panitia yang seram.
Kami pun berkumpul di Musolah dan membuat atribut ospek sambil membuat atribut yang di bantu kakak-kakak dari Organisasi Fkmi Nuruddin kami juga berbincang-bincang dengan bergurau karena banyak yang tidak kenal akhirnya dengan adanya kumpul itu sebagian teman-teman Maba saya jadi kenal.
Pada saat Ospek aku meminjam jilbab teman aku yang terbilang panjang yang berwarna hitam aku merasa denngan memakai jilbab panjang ini aku merasa terlindungi dari senior-senior yang seram itu, mungkin mereka segan dengan penampilan ku yang terbilang syar'i, ini kali pertama cerita ku memakai jilbab besar dan dari itu aku merasakan keamanan dan nyaman saat memakai pakaian yang tertutup sekali, sehingga yang lain tidak berani menyentuh ku.
Dan pada saat Ospek hal yang sangat di tunggu-tunggu adalah waktunya sholat tiba, karena waktu sholay itu waktu yang paling istimewa dari kakak-kakak dan abang-abang Fkmi Nuruddin menyediakan air teh es gratis itu adalah kenikmatan yang luar biasa di saat panas-panasnya Ospek berlangsung waktu penyejuknya yaitu saat waktu sholat dan Allah beri bonus lagi dengan kenikmatan es teh yang di buat oleh kakak-kakak baik hati.
Setelah selesainya Ospek aku sering berkunjung ke Musolah karena orang-orang di situ sangat ramah lambat laun aku semakin nyaman berada di antara mereka kakak-kakak Nuruddin angkatan 2015, aku banyak akrab sekali dengan kakak-kakak itu yang setiap hari menanyakan kabar, menyapa ketika bertemu, setiap hari di ingatkan sholat duha, di ajarkan bagaimana manutup aurat dengan benar, bersikap dengan baik terhadap sesema, banyak sekali aku belajar di dari lingkungan organisasi ini.
Pernah di arahkan untuk mengikuti alur pengkaderan BIT 1, PMDK 1, BIT 2, dan PMDK 2.
Aku melalui proses hijrah ku dari Maba hingga sekarang yang dimana dahulu hanya tau islam saja tetapi tidak bisa menerapkan nilai-nilai islam di dalam diri, yang hanya tau berjilbab lempar kanan dan lempar kiri saja padahal berjilbab menutup dada lebih menjaga, yang hanya tau bahwa pacaran di bolehkan nyatanya pacaran itu di haramkan karena pacaran salah saru sarana zina riil yang ada di sekitar kita, yang dahulu niat awalnya kuliah hanya ingin senang-senang saja tanpa ada yang harus mengatur, semua sirna berubah ketika Allah ketuk hati ku untuk menjemput hidayah itu lewat perantara masuk ke Fakultas Fisip bertemu dengan orang-orang memang Allah pilih untuk menyampaikan kebaikan dan aku adalah salah satu orang itu yang merasakan betapa indahnya Islam yang sesungguhnya, tenangnya islam yang sebenarnya dan indahnya Ukhuwah islamiyah yang di bentuk dalam satu visi satu misi yang sama yaitu Menyebarkan dakwah islam agar orang bisa merasakan betapa indahnya Agama Islam yang Allah Anugrahkan kepada kita Manusia.
Bersyukurlah jika Allah mengirim orang-orang yang berada di dekat kita yang selalu mengingatkan kita di jalan kebaikan, karena Allah mengirim bukan tanpa Sebab Allah tau apa yang kita butuhkan tetapi kembali ke diri sendiri lagi peka atau tidak dengan sinyal yang Allah beri.
Dan kadang kita merasa lelah di jalan dakwah, pernah berpikir kita milik siapa???
Sudah tau jawabannya Iya kita milik Allah maka kenapa takut untuk mengemban Amanah dakwah karena pundak yang kau punya hakikatnya milik Allah kita hanya di berikan pinjaman hanya sementara, entah esok atau lupa Allah akan mengambil kita tak akan pernah tau tetapi ketahuilah bahwa dia (kematian) sangat dengan dengan kita dalam sehari malaikat pencabut nyawa minta izin terus untuk mencabut nyawa kita tetapi, Allah baik masih memberikan kesempatan hambanya untuk memperbaiki diri.
Maka dari itu mari kita hijrah bersama memulai hal yang baru untuk mengumpulkan butir-butir pahala dari nol dan berdakwahlah karena sejatinya kita manusia membutuhkan dakwah bukan dakwah membutuhkan kita,
Dakwah akan tetap ada meski kita tak ada di barisannya karena Allah akan memilih manusia-manis terpilih untuk menyebarkan dakwah kebermanfaaat bagi banyak orang.
Jika ada sepuluh pemuda membela jalan dakwah pastikan kita ada di dalamnya dan jika hanya ada 1 pemuda pun pastikan kamu masih bertahan. Jangan tunggu baik baru berdakwah tetapi berusaha baik dan berdakwahlah, karena jika menjadi baik orang tidak akan berdakwah kecuali nabi Muhammad dan sahabat -sabahatnya yang di jamin masuk syurga.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Tetap semangat dan ayo berubah menjadi lebih baik lagi.
Sekian dan terimakasih
No comments:
Post a Comment
BUDAYAKANLAH UNTUK MENULIS KOMENTAR