Hidayah Menuju
Keberkahan
Oleh: Mahmud
Di sebuah desa mentari tampak
bersinar terang, dimana terdengar suara burung berkicau dengan merdunya.
Sungguh indah bila terdengar sampai di telinga, dengan udara yang masih terasa
segar seakan membangkitkan kembali semangat hidup untuk mengawali aktivitas di
pagi hari itu. Di sana tinggallah sebuah keluarga, dimana ada seorang ayah dan
ibu yang mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Putri. Seorang anak
perempuan yang dibesarkan di sebuah desa dari kecil hingga sekarang duduk
bangku sekolah menengah atas. Putri merasa bersyukur karena masih mempunyai
seorang ayah dan seorang ibu yang begitu menyayanginya. Sosok seorang ayah yang
rajin bekerja dan sosok seorang ibu sebagai seorang guru dimana karakter
mengajarnya dengan cara lemah lembut. Namun pekerjaan yang dilakukan oleh orang
tua putri, justru mendatangkan cobaan yang mulai menghampiri dalam keluarga
tersebut. Sibuk dengan bekerja seharian membuat kondisi badan cepat lelah,
sehingga orang tua putri sering meninggalkan sholat wajib dan terkadang tidak
pernah membaca Al-Qur’an dalam sehari, begitu juga dengan Putri yang sibuk
dengan keindahan duniawi. Pekerjaan yang seharusnya tidak memelaikan untuk
beribadah kepada Allah SWT, namun sudah menjadi suatu hal yang biasa saja.
Meskipun kebiasaan ini sudah ada semenjak Putri masih kecil. Padahal Putri
mempunyai karekter yang baik dan mudah bersahabat dalam berteman. Di sisi yang
lain Putri juga seorang anak yang cerdas dalam bidang akademik. Sehingga
kecerdasan yang ia punya menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan untuk
sekolahnya. Sehingga guru-guru yang ada di sekolah cukup mengenal Putri dari
sisi karakter ramah dengan suara yang lemah lembut serta memiliki segudang
prestasi akademik yang membanggakan.
Di pagi hari yang cerah, tepatnya di
waktu jam pelajaran di sekolah, seorang ibu guru sedang menyampaikan materi
dengan penuh semangat kepada anak didiknya. Beberapa menit kemudian proses
belajar dihentikan sejenak, dikarenakan ibu guru ada memberikan sedikit arahan
kepada murid-muridnya pada waktu itu. “Baiklah, kali ini kita ada kedatangan salah satu murid
baru. Silakan memperkenalkan diri kepada teman-teman di sini.” Ibu guru berkata
kepada anak didikya. Tak lama kemudian murid baru itu memperkenalkan dirinya
kepada teman-teman yang ada di kelas. “Assalamu’alaikum...perkenalkan nama saya
Nur Laila, banyak orang lain memanggil saya cukup dengan Nur saja. Saya berasal
dari Bandung, salam kenal semuanya. “ Nur berkata kepada teman-temanya.
Teman-teman yang ada di kelas membalas dan menyambut dengan ramah begitu juga
dengan Putri. Setelah memperkenalkan diri kepada teman-teman yang ada dikelas, Ibu
guru mempersilakan Nur Laila duduk di kursi yang kosong di samping tempat duduk
Putri, meskipun kedua berbeda meja belajar. Seiring dengan waktu Putri dan Nur
seling berteman satu sama lain, hingga akhirnya menjadi lebih akrab dan menjadi
bersahabat. Putri merasa senang sekali bisa bersahabat dengan Nur. Mempunyai seorang
sahabat seperti Nur termasuk salah satu orang beruntung bisa dekat dengannya. Nur
merupakan sosok sahabat yang menginspirasi, dengan pakaian syar’i dan
berkerudung panjang dan juga mempunyai karakter ramah, jujur dan bersahabat
dalam berteman dengan siapapun, serta sosok religius yang tidak pernah
melupakan Allah di setiap aktivitas yang ia lakukan.
Suatu ketika muncul sikap kepedulian
dari Nur terhadap Putri yang belum menggunakan pakai syar’i dan berkerudung.
Dari situlah Nur mulai berpikir agar dapat mengubah penampilan putri. Berselang
beberapa hari, tepatnya dihari minggu Nur mengajak Putri untuk ikut bersamanya.
Sebelumnya Nur tidak memberitahuan mereka pergi kemana, tetapi hanya meminta
Putri saja menggunakan pakaian yang auratnya tertutup. Sehubungan karena
diajakan secara tiba-tiba akhirnya Putri mengikuti kemauan Nur, dan pada saat
itu Putri meminjam pakaian Nur. Berselang satu jam kemudian akhirnya Nur dan Putri sampai ketempat tujuan.
Ternyata di sana diadakan kajian kemuslimahan. Sungguh tepat sekali kajian pada
waktu itu bertemakan tentang “Pentingnya Menutup Aurat Bagi Muslimah dan
Keutamaan Menjaga Ibadah Amal Ibadahmu”. Nur dan Putri mendengarkan kajian
dengan sungguh-sungguh, meskipun ini merupakan kajian yang baru pertama kali di
hadiri oleh Putri. Dari masa kecil Putri hingga duduk di kursi sekolah menengah
Putri tidak pernah satu kalipun datang ke kajian kemuslimahan. Tidak tahu
kenapa hati nurani Putri terasa terketuk dengan kajian yang di sampaikan oleh
Ustazah. Beberapa jam kemudian kajian kemuslimahan telah selesai, Nur dan Putri
menuju jalan pulang kerumah. Di dalam perjalanan terjadilah percapakan antara
Nur dan Putri. “Nur, Alhamdulillah Putri bersyukur bisa datang kekajian
kemuslimahan tadi, mulai sekarang Putri berjanji akan berhijrah dengan menggunakan
pakaian syar’i dan rajin beribadah kepada Allah” Putri berkata kepada Nur yang
menjadi sahabatnya. Mendengar perkataan yang diucapkan oleh Putri, Nur berpikir
sejenak. “Alhamdulillah ya Allah, Engkau tunjukan jalan yang terbaik untuk
sahabat hamba ya Allah, semoga Allah mengistiqomahkan kamu ya Put.” Begitu yang di ucapkan Nur kepada Putri. Tak
lama beberapa lama kemudian mereka pulang kerumah masing-masing.
Semenjak
setelah mengikui kajian kemuslimahan bersama Nur, kebiasaan Nur menjadi
berubah. Yang sebelumnya tidak menggunakan pakaian syair’i dan kerudung panjang, kini alhamdulillah sekrang Putri menggunakan pakaian syar’i dan
hasil positif terjadi secara nyata yang
dilakukan oleh Putri. Hari-harinya di
isi dengan mendekatkan diri kepada Allah. Melihat tingkah laku yang di perbuat
oleh anaknya. Suatu ketika Ayah dan Ibu Putri merasa seakan mendapat hidayah
dari Allah SWT. Putri merasa bersyukur kepada Allah karena Allah menunjukan
hidayah lewat hamba-hamba-Nya. Putri merasa bahagia ketika melihat orang tuanya
rajin beribadah dan rajin membaca Al-Qur’an meskipun di tengah-tengah kesibukan
dalam bekerja. Rasa syukur terus terucapkan di lisan Putri, karena Allah SWT
menunjukan jalan yang terbaik untuk hambanya, dan Putri merasa beruntung bisa
mempunyai sahabat seperti Nur. Putri berdo’a kepada Allah pada saat itu, dengan
tutur kata do’a yang sangat lembut di ucapkan, berdo’a agar suatu saat nanti
kami semua bisa dipertemukan dalam surganya Allah.
BIODATA
DIRI
Nama : Mahmud Syafi’ie
NIM : D1041141001
Kampus : Universitas Tanjungpura Pontianak
Fakultas : Teknik
Prodi : Teknik Informatika
Judul
Cerpen : Hidayah Menuju Keberkahan
No.
HP : 089694160660
Dikirim saat Lomba Membuat Cerpen di agenda Nuruddin Islamic Fair 2016
No comments:
Post a Comment
BUDAYAKANLAH UNTUK MENULIS KOMENTAR