"Barakallah Perahu Titipan"
Bismillahirrahmanirrahim.....
Sampai saat ini ana sangat senang bertemu dengan Antum semua sebagai tokoh-tokoh dalam perahu ini. Kelelahan, kegelisahan serta kegundahan hati mungkin telah kalian rasakan dalam mmprjuangkan pertahanan perahu ini. dalam memperjuangakan ini hanya bisa dilakukan oleh satu shaff barisan yang utuh dengan ruh ukhuwwah dan terdiri dari orang-orang yang saling menguatkan serta percaya dengan pemimpinnya.
Bisa saja pada saat melewati ragam problematika di jalan ini, kita lupa terhadap masalah asasi, yaitu ikatan barisan dakwah dengan tali ukhuwwah. yang terjalin di atas akal dan hati. Bukan sekedar ikatan artifisial dan bukan pula sekedar keanggotaan organisasi atau jamaah saja, melainkan keterikatan dengan ikatan keimanan.
Saudaraku,
Persaudaraan dan ukhuwwah yang kita wujudkan agar dapat menembus ruang dan waktu hidup kita hingga ke akhirat harus didasarkan karena Allah swt, bukan karena yang lain. Dengan demikian tantangan yang kita hadapi meskipun besar akan menjadi ringan bila kita hadapi dengan ukhuwwah. Bahkan tatkala kita memiliki ukhuwwah yang baik, sebuah tantangan yang diarahkan kepada kita akan memperkuat kita sendiri.
Sebagaimana Imam Hasan Al Banna rahimahullah mengatakan, Landasan dakwah kita adalah cinta karena Allah dan kasih sayang. Kata-kata cinta karena Allah bukan sekedar kata-kata, bukan hanya ucapan, dan bukan pula sekedar syiar simbol. Siapapun yang mengatakannya, harus sadar tuntutan konsekwensi kata-kata itu. Allah SWT menyaksikan apa yang kita katakan, dan ucapkan dari mulut kita apakah jujur atau tidak. Setiap segala sesuatu ada hakikatnya yang bisa diterjemahkan dalam kenyataan. Sayyid Quthb rahimahullah mengatakan, “Ukhuwwah di jalan Allah, tak bisa dirasakan kenikmatannya kecuali oleh orang yang telah merasakan nikmatnya. Lihatlah bagaimana para sahabat berinteraksi sesama mereka dengan cinta dan ukhuwwah. Meskipun ada perselisihan di antara mereka, tapi perselisihan itu tidak merusak kasih sayang yang ada di antara mereka.”
Begitulah, Allah telah menanamkan kasih sayang dalam jiwa mereka. Sehingga sebenarnya yang menjadi masalah bukan terletak pada hal yang diperselisihkan, tapi pada kedengkian yang muncul dalam jiwa orang-orang yang berselisih itu. Sedangkan bila di bawah naungan cinta, bukannya kita tidak pernah berselisih, namun kita akan mengerti bagaimana sikap kita ketika berselisih, berdiskusi, dan beradu argumentasi. Islam mengajarkan kita untuk menjadikan cinta karena Allah menjadi landasan dalam setiap perbuatan.
Saudaraku yang ana cintai karena Allah
Ingat, bahwa buah ukhuwwah, akan kembali pada diri kita sendiri, pada masyarakat, dan pada lingkup yang luas dari itu. Jika kita saling mencinta karena Allah, dan kita ikhlas, mudah mudahan itu menjadi bekal kita bisa menggenggam kemenangan dengan dakwah ini.
==========================================================
Barakallah Perahu ttipan Allah, Dua puluh lima tahun telah sebuah perahu ini berlayar menyusuri perjalanan. Suatu perjalanan yang cukup panjang. Cerahnya kehidupan bahkan Hujan deras, terik panas, badai dan ombak menerjang sering dilalui. Tapi saudaraku, apa yang telah kita rasakan itu masihlah terlalu sedikit dan belum seberapa dibanding hakikat rintangan yang sesungguhnya telah mananti di depan.
==========================================================
Oleh karena itu jadikan momentum ini sebagai penyadar, serta kembali menguatkan kita untuk senantiasa bersatu merapatkan barisan dalam membawa perahu ini sampai pada tujuannya.
Dan yakinlah bisa jadi sesuatu yang antum sukai itu adalah yang terburuk buat antum tetapi sesuatu yang antum benci itu adalah yang terbaik untuk antum.
==========================================================
Teruslah berpikir positif. Karena Allah sesuai dengan Prasangka Hamba-Nya.
Semoga Allah snantiasa mlimpahkn nikmat Islam dan IMAN kepada kita serta memberikan petunjuk kepada kita dalam mencari ILMU serta mengAMALkannya. Dan tentu semua itu harus kita lakukan serta perjuangkan IKHLAS karena Allah SWT.
=========================================================
IMAN ILMU AMAL IKHLAS
Oleh:
Tarmizi M. Yusuf, Ketua Umum FKMI Nuruddin 2015-2016
No comments:
Post a Comment
BUDAYAKANLAH UNTUK MENULIS KOMENTAR