Oleh: Abdullah Shaleh Hadrami.
Ketika mendengar berita kematian Steve Jobs (06/10/11) saya cukup kaget dan tercengang karena ia meninggal dunia ketika berada di puncak ‘dunia’ dalam usia yang belum terlalu tua, sekitar 56 tahun.
Kenapa harus kaget dan tercengang? Apa hubungannya dengan saya?
Penyebabnya adalah karena cukup lama saya ikut merasakan sentuhannya melalui produknya iPhone Apple.
Beberapa tahun yang lalu, saya mendapat hadiah dari seorang sahabat [tidak mau disebut namanya, jazahullah khoir] sebuah iPhone Apple, yang mana pada saat itu di Indonesia masih belum dipasarkan sehingga saya mengawalinya, alhamdulillah.
Dengan adanya iPhone Apple tersebut saya mendapat banyak kemudahan dalam aktifitas belajar mengajar karena fasilitas yang tersedia di dalamnya cukup banyak dan canggih.
Sebelumnya, kemana-mana saya selalu membawa kitab-kitab yang cukup tebal sebagai rujukan dan bahan untuk mengajar, tapi semenjak hadirnya iPhone Apple tidak lagi, karena semuanya telah tersimpan didalamnya dengan memuaskan, mudah diakses dan hanya dalam genggaman tangan, subhanallah!
Bagi siapa saja yang mengenal iPhone Apple pasti mengakui kehebatan dan kecanggihannya. Siapapun orangnya dan apapun profesinya pasti memujinya karena manfaatnya.
Apalagi, beberapa bulan yang lalu, saya mendapat hadiah lagi dari sahabat tersebut [jazahullah khoir] iPhone 4 Apple yang tentu kecanggihannya melebihi yang sebelumnya, alhamdulillah.
Bagi saya sendiri, manfaat iPhone tersebut sangat banyak, diantaranya;
1. Menyimpan kitab-kitab dalam bentuk PDF yang cukup banyak dan lengkap sehingga amat sangat membantu untuk rujukan dan bahan mengajar.
2. Membaca Al-Qur’an dan mendengarkan murottal serta ceramah-ceramah.
3. Fasilitas pencarian atau searching data yang tersimpan sangat memadai.
4. Fasilitas ‘Notes’ yang cukup penting dan sangat membantu sebagai pengganti alat tulis.
5. Menyimpan banyak data yang dengan mudah dibawa kemana-mana. Dan manfaat-manfaat lain seperti untuk telpon, internet, berbagai macam aplikasi bermanfaat, dll..
Bahkan tulisan inipun, saya menulisnya di ‘Notes’ iPhone 4 Apple ketika di kendaraan perjalanan Malang-Surabaya untuk khotbah Jum’at di masjid Al-Irsyad Surabaya (07/10/11). Tema khotbah Jum’atnya adalah ‘Keajaiban Berdzikir Kepada Allah’, tanpa membawa selembar kertaspun karena semua bahan dan materi telah tersimpan di iPhone 4 Apple. Ketika khotbah cukup menyentuh layarnya saja, tanpa perlu membawa kitab-kitab besar atau membolak-balik kertas.
Ini sekelumit manfaat yg saya rasakan dari sentuhan Steve Jobs berupa iPhone. Bagaimana pula dengan orang lain yang jumlahnya milyaran dan produk-produknya yang lain?!
Betapa besar jasa-jasamu wahai Steve Jobs..
Berapa banyak yang telah merasakan sentuhanmu..
Karya-karyamu memenuhi dunia..
Manfaatmu dirasakan oleh semuanya..
Duhai, Steve Jobs.. Andaikan engkau beriman kepada Allah Ta’ala dan RasulNya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.. Duhai, alangkah bahagianya dirimu di alam sana..
Sungguh sayang seribu sayang, semuanya adalah sia-sia untukmu disana, fatamorgana, dan hanya penyesalan karena tidak beriman.. Kejayaan yang semu di dunia yang fana..
Sungguh ini adalah pelajaran kehidupan yang penuh hikmah.
Kematian adalah kepastian dan manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, demikian sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, juga bahwasanya amalan orang-orang kafir sebanyak dan sebesar apapun adalah sia-sia di akhirat nanti, fatamorgana dan hanya menjadi penyesalan, karena syarat dikabulkannya sebuah amalan adalah; mentauhidkan Allah Ta’ala dan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, yang keduanya tidak dimiliki oleh orang kafir.
Kita harus menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia dengan mentauhidkan Allah Ta’ala dan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, agar supaya kita mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia sampai di akhirat nanti, amiin.
Sekedar informasi, ternyata ayah Steve Jobs adalah seorang Arab muslim dari Syria bernama Abdul Fattah Jandali yang saat itu adalah mahasiswa di Amerika.
Semoga sahabatku yang telah memberiku hadiah iPhone selalu dalam lindungan Allah Ta’ala, mendapat rizki yang halal dan barokah, kehidupannya bahagia, dan semoga kita dipertemukan oleh Allah di dunia ini sampai di JannahNya nanti, amiin ya Mujibas sa’ilin..
No comments:
Post a Comment
BUDAYAKANLAH UNTUK MENULIS KOMENTAR