ABOUT ISLAM

MUSLIMAH

FILM ISLAMI


Fashion sebagian besar kaum muslimah saat ini bisa dibilang TIDAK GENAH (kalau tidak ingin dibilang ancur-ancuran). Yang tidak berjilbab, masih buanyak (yang tidak berjilbab sudah tentu pakaiannya tidak sesuai syariat islam). Yang berjilbab pun masih kurang ilmunya dalam menggunakan jilbab. Masih mementingkan fashion terbaru atau masih mementingkan “bagus/cantik dilihat orang”. Kenapa tidak mementingkan “bagus/cantik menurut ALLAH?”

Ketika berniat untuk berjilbab, tentu niat utama adalah untuk ibadah. Sedangkan suatu amalan dikatakan ibadah jika memenuhi syarat berikut:
Ø Niat hanya semata-mata mengharap ridho Allah
Ø Sesuai dengan tuntunan Rasulullah (dalam hal ini adalah keluarga Rasulullah dan para Sahabiyah yang mendapat tuntunan langsung dari Rasulullah mengenai jilbab)

Kesalahan umum dalam berjilbab yang dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimah dewasa ini antara lain:

1) Kerudung Tipis
Hari berganti hari, semakin banyak jilbab-jilbab tipis yang beredar di lingkungan kaum muslimah. Harga murah ditawarkan, membuat kaum muslimah tergiur.





Menggunakan jilbab tipis / terawang, mengakibatkan terlihatnya bagian tubuh kita yang seharusnya tertutup.
Jelas, ini merupakan suatu PENYIMPANGAN.
Jika terpaksa harus menggunakan kerudung tipis, maka gunakanlah pelapis di dalam kerudung yang sama ukurannya dengan kurudung luar. Dan pelapis itu tidak boleh tipis, tidak boleh menampakkan bentuk tubuh, dan tidak boleh menampakkan warna busana.


2) Kerudung tidak menutupi dada

Aturan ini sudah ada sejak empat belas abad silam, yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam QS An Nur ayat 31, yang artinya
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.



Ini merupakan suatu PENYIMPANGAN. Jangan dilakukan!!!


3) Kerudung dililit ke leher



Dengan melilitkan kerudung ke leher, otomatis lilitan itu akan mengikuti bentuk leher. Kontradiksi dengan syariat berjilbab yang tidak boleh menggunakan kerudung yang membentuk lekuk tubuh (leher kan bagian dari tubuh juga, Saudareku!). Memasukkan jilbab ke dalam baju juga sama seperti melilitkan kerudung di leher. Kerudung jadi mengikuti lekukan leher.

Satu lagi, dengan melilitkan kerudung ke leher atau memasukkan kerudung ke dalam baju, otomatis kain kerudung tidak terjulur menutupi dada. Padahal syari'atnya, kerudung harus menjulur menutupi dada.

Don't do it!!!


4) Ada punuk unta(sanggul) pada kerudung




Dalam hadist disebutkan:
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, (1) suatu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor lembu untuk memukul manusia, dan (2) para wanita yang BERPAKAIAN TAPI TELANJANG, berlenggak lenggok, KEPALA MEREKA SEPERTI BONGGOL UNTA yang bergoyang-goyang. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, sedangkan baunya dapat tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR Muslim)

Padahal, bau surga itu sudah tercium sejauh perjalanan 500 tahun. Bau surga saja tidak tercium, bagaimana bisa masuk surga ye?
Wuih...ngeri!!! So, jangan dilakukan, karena ini merupakan penyimpangan.


5) Kerudung menyerupai biara wati
Tentu Saudare-saudare tidak asing dengan model jilbab yang sedang menjadi trend saat ini sepeerti gambar berikut:



Dan lihatlah kenyataan seperti gambar di bawah ini:


Model kerudung seperti itu menyerupai biarawati, Saudareku! Seperti yang kita ketahui, bahwa siapa pun yang menyerupai suatu kaum, maka dia sama seperti kaum itu. Biarawati itu bukan seorang muslim, Saudareku! Jadi tidak perlu diikut-ikut gaya penutup kepalanya.

Hati-hati dengan kerudung-kerudung model terbaru. Bisa saja kerudung itu menyerupai suatu kaum kafir, namun dimodifikasi hingga tampak samar.
Be carefully...


6) Bawahan leging/celana botol
Wah, yang ini sungguh terlalu ini. Leging ataupun jeans ketat (orang sekitar saye menyebutnya celana botol) sangat fatal akibatnya jika digunakan. Jauh sekali dari syariat berpakaian yang telah diatur oleh agama agung ini.





Fashion seperti ini sangat bertentangan dengan konsep aurot wanita Islam (walaupun menutupi seluruh badan). Karena tipis dan terlalu ketat, sehingga menampakkan lekuk tubuh wanita. Pemakaian celana ketat bagi wanita yang berkerudung seperti menghina syariat Islam. Hal ini akan menyebabkan dosa, karena akan memancing perhatian orang-orang yang tidak dijaga Allah hatinya. Jika orang-orang yang tidak dijaga oleh Allah hatinya itu berdosa, maka yang membuat mereka berdosa juga akan berdosa lho! Karena itu, HENTIKAN FASHION SEPERTI INI!


7) Baju ketat
Nah, susah di sebutkan dengan kata-kata. Inilah fenomena baju wanita saat ini. KETAT!!!



Fenomenabaju kerja seperti dibawah ini juga SALAH



Tidak ada kompromi.
Menggunakan baju ketat = menampakkan lekuk tubuh.
Dan ini tidak dibenarkan dalam Islam.
Jangan dilakukan!!!


8) Memakai ikat pinggang pada baju yang longgar
Tidak sedikit wanita yang sudah jelas menggunakan baju yang longgar, justru menggunakan ikat pinggang untuk menampakkan body-nya. Alasannya? Macam-macam. Ada yang takut dibilang gemuk, kayak ibu-ibu, dan sebagainya. Ini sudah aturan, Saudare! Tidak boleh menampakkan lekuk tubuh.



Ini merupakan suatu PENYIMPANGAN!!!
Jangan lakukan ini!


9) Tidak memakai kaos kaki
Rasulullah bersabda:
‘“Hai Asma, sesungguhnya anak wanita itu, kalau sudah sampai datang bulan, tidak pantas terlihat tubuhnya, kecuali ini dan ini”. Beliau berkata demikian sambil menunjuk kepada muka dan telapak tangannya.’ (HR Abu Daud)
Nah, itu artinya, kaki termasuk aurat, Saudare! Karena itu harus ditutup menggunakan kaos kaki.


10) Memakai wewangian
Hal ini berdasarkan hadist yang artinya:
Rasulullah SAW bersabda, “Perempuan apabila memakai wangi-wangian, kemudian berjalan melalui suatu majlis (laki-laki), maka berarti dia itu begini-yakni perempuan lacur” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Wah, seram ye? Masyaallah. Tapi itulah aturan agama yang agung ini. Tidak pernah merugi jika kita mengikutinya.

Juga sabda Rasulullah SAW yang berarti: “Siapa saja perempuan yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka perempuan tersebut dianggap berzina; dan tiap-tiap mata ada zinanya.” (HR Nasaiy, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban)


11) Tabarruj
Tabarruj artinya membuka dan menampakkan sesuatu untuk dilihat mata. Maksudnya, menampakkan perhiasan wanita. Nah, seluruh tubuh wanita itu kan perhiasan dan aurat yang harus ditutup, maka tabaruj ini tidak dibenarkan dalam Islam.



Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:
* Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahrom.
* Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
* Berjalan dengan dibuat-buat.
* Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
* Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.




Cara menghindari tabaruj ada juga nih:
o Ghadh-dhul bashar (menundukkan pandangan)
o Tidak bergaul bebas sehingga terjadi persentuhan antara laki-laki dan perempun
o Berpakaian sesuai yang disyariatkan oleh Islam.

Itulah beberapa penyimpangan jilbab yang terjadi dalam waktu-waktu terakhir. Allah telah menyediakan pakaian terbaik untuk hamba-hambanya.

Seperti firman-Nya dalam QS al A’raf ayat 26 yang artinya
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Inilah aturan jilbab yang sesuai dengan syariat Islam:
a) Menutupi seluruh tubuh kecuali yang diperbolehkan terlihat (wajah dan tangan)
b) Jilbab bukan untuk kecantikan atau menarik perhatian orang (tidak berbentuk pakaian aneh yang menarik perhatian atau berwarna-warni)
c) Terbuat dari bahan yang tebal, tidak tipis
d) Longgar, tidak berupa pakaian yang sempit dan ketat yang dapat menampakkan lekuk tubuh.
e) Tidak menyerupai laki-laki
f) Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
g) Tidak dibubuhi minyak wangi.
h) Tidak menampakkan rambut sedikit pun.

Kira-kira seperti gambar di bawah ini lah:



Ngeri kalau membaca sabda Rasulullah yang artinya:
“Aku menengok ke dalam surga maka kulihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang miskin. Aku menengok ke dalam neraka maka kulihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.”

Hikz... semoga kita bukan satu diantara wanita itu ye Saudare?

Tidak akan pernah merugi hamba yang mengikuti perintah Rabb-Nya. Karena itu semua akan kembali pada diri kita sendiri. Menggunakan jilbaba sesuai syariat Islam memiliki banyak keutamaan, diantaranya:
1. Menjaga kehormatan.
2. Membersihkan hati.
3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
4. Tanda kesucian.
5. Menjaga rasa malu.
6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7. Menjaga ghirah.
8. Dan lain-lain.

Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 59, yang artinya:
“Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min semua hendaklah mereka melabuhkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam) supaya mereka tidak diganggu.”

Sebagian besar dari kita pasti tidak asing mendengar sebuah hadist yang diungkapkan oleh Rasulullah sejak lebih dari 14 abad silam. Hadist itu menjadi satu kebanggaan kaum muslimah.

Berikut makna darihadist itu:
Dari ‘Abdullah bin ’Amr, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, “Dunia ini laksana perhiasan dan perhiasan yang paling baik adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 2668 CD, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Wanita itu indah. Sangat indah. Tidak banyak orang yang dapat bertahan oleh godaan makhluk indah itu. HANYA ORANG-ORANG YANG ALLAH JAGA HATINYA YANG DAPAT MENGHADAPI UJIAN WANITA DENGAN BAIK. Bahkan, suatu kaum yang memiliki catatan sejarah gemilang pada masa lalu, yaitu Bani Israil, mendapati fitnah pertamanya dikarenakan wanita, seperti perkataan Rasulullah dalam hadist yang berarti:

“Tidaklah kutinggalkan sesudah aku wafat, fitnah yang lebih berbahaya atas laki-laki daripada wanita. Sesungguhnya fitnah pertama pada Bani Israil dulunya terdapat pada kaum wanita”

Mungkin karena hal itu, keturunan Bani Israil saat ini, yaitu Yahudi, memiliki dendam kesumat terhadap wanita, khususnya wanita muslim.

Tapi apapun alasannya, saat ini kaum wanita SEDANG DISERANG SECARA BERTUBI-TUBI. Memang bukan tank-tank perang atau baracuda yang menyerangnya, tapi lebih dahsyat dari itu. Namun hanya sedikit yang menyadarinya.

Sampean Muslim? Sampean berjilbab? Sudahkah jibab sampean mengikuti syar'i? atau sampean hanya ikut ikutan agar di bilang trendy?

Semoga ilmu ini bermanfaat. Ilmu juga untuk mengingatkan diri saye sendiri.

Jika terdapat kekurangan mohon diingatkan dan diperbaiki.
Mohon atas segala kekhilafan.

Sesungguhnya kebenaran datang dari Allah, dan janganlah kamu menjadi orang yang ragu-ragu.
Wallahualam bis shawab...

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh...
____________________________________________
baca juga artikel :
  1. Beberapa Syarat Hijab (jilbab)yang Harus dipenuhi
  2. Penelitian Ilmiah Kontemporer Tentang Tidak Berjilbab
  3. Jilbab VS Gaul
  4. Hari Gini Masih Pacaran Nggak Banget Deh
  5. Apakah Jilbabmu Sudah Sesuai Syariat
  6. Fenomena Akhwat Facebook-ers
  7. Berjilbab Dulu atau Memperbaiki Hati
  8. Fenomena Facebook (Rugi Jika Tak Baca)
  9. Siapakah Anda?
  10. Sistem atau Tingkat Kaderisasi
  11. Paradigma Cinta dan Kasih di dalam Kapitalisme
  12. Saat Iblis membentangkan sajadah
  13. Ukhti fillah, masihkah kau tidak ingin berjilbab?

    No comments:

    Post a Comment

    BUDAYAKANLAH UNTUK MENULIS KOMENTAR