Sumber gambar : strategidanbisnis.com
Bismillah
Alhamdulillah, sekarang makin banyak saja laki-laki maupun perempuan yang meniatkan dirinya untuk berhijrah (dari hal buruk ke hal yang baik).
Niat yang baik memang penting, dan hal yg utama, karena segala sesuatu yang akan dikerjakan tergantung niatnya (Hadist Arba'in ke-1).
Niat yang baik memang penting, dan hal yg utama, karena segala sesuatu yang akan dikerjakan tergantung niatnya (Hadist Arba'in ke-1).
Banyak yang curhat tentang dirinya yang ingin berhijrah, tetapi tidak tau darimana mengawali nya.
Jadi, semuanya harus diniatkan terlebih dahulu. Diniatkan dan tanamkan komitmen pada diri kita bahwa kita bener2 pengen hijrah.
Jadi, semuanya harus diniatkan terlebih dahulu. Diniatkan dan tanamkan komitmen pada diri kita bahwa kita bener2 pengen hijrah.
Emang sih, masa awal hijrah itu penuh tantangan. Mulai dari temen yang menjauh, omongan orang sana sini, dll sehingga membuat kita goyah akan semua itu. Bukan saja yang baru hijrah, yang sudah lama hijrah saja masih sering terombang-ambing dalam hal pergaulan.
Tapi, disinilah iman dan niat kita tadi itu diuji. Apakah kita mampu atau tidak. Kalah hanya karena hawa nafsu atau menang melawan hawa nafsu.
Tapi, disinilah iman dan niat kita tadi itu diuji. Apakah kita mampu atau tidak. Kalah hanya karena hawa nafsu atau menang melawan hawa nafsu.
Proses tentu ada dalam masa hijrah, mulai dari yang belum berkerudung ingin berkerudung, kerudung yang belum menutupi dada, celana baju ketat, dan lain sebagainya.
Proses juga harus dihargai dan dinikmati.
Proses juga harus dihargai dan dinikmati.
Tetapi kebanyakan orang "kelamaan" menikmati proses hingga lupa dengan progres.
Misalnya ketika chatting dengan lawan jenis yang mengundang khalwat. Kita tau bahwa itu tidak dibenarkan dalam Islam, tetapi kita tetap saja menjalankan nya setiap saat. Hati kita pun bimbang, ini bagaimana itu bagaimana. "Ini salah, harusnya aku gak ngelakuin itu." Tapi setiap saat ada Ikhwan yang bermodus, tetap saja diladeni.
Misalnya ketika chatting dengan lawan jenis yang mengundang khalwat. Kita tau bahwa itu tidak dibenarkan dalam Islam, tetapi kita tetap saja menjalankan nya setiap saat. Hati kita pun bimbang, ini bagaimana itu bagaimana. "Ini salah, harusnya aku gak ngelakuin itu." Tapi setiap saat ada Ikhwan yang bermodus, tetap saja diladeni.
Nah, jika kita tidak mau terus menerus seperti itu, maka progres kita dituntut. Kalo kita gak mau terus seperti itu, tinggalkan!
Secara perlahan tapi pasti lebih baik daripada sekaligus tapi tidak istiqomah menjalankan nya.
Insya Allah, lama-kelamaan kita bakal biasa aja sama chatting yang gak penting dan gak meladeni mereka.
Secara perlahan tapi pasti lebih baik daripada sekaligus tapi tidak istiqomah menjalankan nya.
Insya Allah, lama-kelamaan kita bakal biasa aja sama chatting yang gak penting dan gak meladeni mereka.
Jadi dalam berproses, progres atau tindakan kita juga penting. Gak melulu berproses tapi gak mau meninggalkan yang buruk.
Allahu'alam
Allahu'alam
By : Dayang Nurfitri
No comments:
Post a Comment
BUDAYAKANLAH UNTUK MENULIS KOMENTAR